Halaman

Rabu, 20 Mei 2009

living Qur'an

The Living Qur’an :
Fenomena al-Qur’an dalam kehidupan

Secara teologis Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia yang ingin berbahagia hidup di dunia maupun di akhirat. Untuk itu, maka idealnya manusia harus mampu mentransformasikan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupannya sehari-hari. Namun dalam realitasnya, bahwa perwujudan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sangat beraneka ragam. Hal ini sangat tergantung pada pemaknaan yang diberikan terhadap Al-Qur’an itu sendiri sebagai firman Allah atau kalam Tuhan. Ini adalah suatu hal yang sangat wajar, sebab pemaknaan terhadap al-Qur’an tidaklah bersifat mutlak atau pasti benar.
Terkait dengan hal ini, Abdullah Darraz, sebagaimana dilansir oleh Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an, mengatakan: “apabila Anda membaca Al-Qur’an, maknanya akan jelas dihadapan Anda. Tetapi jika Anda membacanya sekali lagi maka Anda akan temukan pula makna-makna lain yang berbeda dengan makna-makna sebelumnya. Demikian seterusnya sampai Anda temukan kalimat atau kata yang mempunyai arti yang beragam, semuanya benar atau mungkin benar. Al-Qur’an bagaikan intan yang di setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lain. Dan tidak mustahil jika Anda mempersilakan orang lain memandangnya, maka ia akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang Anda lihat”. Oleh karenanya, adalah hal yang sangat wajar apabila perwujudan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari menuai beragam makna.
Kata yang biasa terdengar atau bahkan sudah tidak asing lagi di kalangan umat Islam untuk menyimbolkan hal ini adalah Al-Qur’an yang hidup (the living qur’an). Di kalangan umat Islam, kata-kata ini dimaknai dengan berbagai macam, di antaranya dimaknai sebagai “Nabi Muhammad”, karena sebagaimana diketahui bahwa akhlak beliau adalah Al-Qur’an itu sendiri. Atau, kata tersebut juga mengacu pada masyarakat yang kehidupan sehari-harinya mengikuti apa yang gariskan Al-Qur’an dan mereka yang berpegang teguh pada ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an.
Oleh karena itu, dalam pengaplikasian ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, perlu ada pandangan-pandangan yang lebih mendalam. Selain itu juga diperlukan pembacaan ulang (reinterpretasi) atas teks Al-Qur’an yang memiliki ribuan atau bahkan jutaan makna, yang semunya benar atau mungkin benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar